Novel CINTA bagian 4


4
DIANA, BRITNEY SPEARS HAPAL AL-QURAN
Namanya  Diana, dia adalah  seorang gadis yang menginjak masa remaja, sejak Diana  masih SD dulu Diana sudah sering berjilbab, entah kenapa, namun satu hal yang menariknya untuk berhijab adalah anjuran nenek yang saat itu Diana masih kelas 5, belum mengetahui kenapa, rasanya lihat wanita berhijab itu tenang dan sejuk aja dan yang paling Diana senangi adalah tidak banyak tangan jahil yang berani ganggu Diana saat berhijab, mungkin karena takut kualat kali ya?.
Kini usianya menginjak di usia 15 tahun, kini Diana bersekolah sama dengan Cinta, namun beda Kelas, tidak banyak pengalaman mengaji dia pada orang lain, karena mamanya  adalah seorang yang tahu sedikit hukum tentang agama islam, jadi tak perlu Diana keluar rumah untuk hanya sekedar tahu atau ingin menghafal Al-Quran, cukup dirumahnya saja, dan hal tersebut sudah dia lakukan sejak Diana SD dulu.
Kini Diana baru hafal 13 juz, hal ini bukan dikarenakan Diana malas untuk menghafal Al-Quran, tapi lebih pada kesibukannya kemarin pas akan menghadapi UN Di SMP, jadilah hafalannya  belum Diana setor ke mama, maaf ya mama Diana belum setor hafalan, mungkin dalam waktu dekat ini Diana akan setor ke mama, begitulah alasan Diana bila Mamanya “nagih” setoran hapalannya.
Tak terasa kini 3 bulan sudah Diana ‘nunggak’ hapalan ke mamanya, pastinya dia kangen juga dengar mama berkomentar tentang bacaannya yang selalu salah mengeja tsa dengan sa atau sebaliknya. Waktunya kini habis oleh buku bacaan baik novel, majalah, koran, atau bacaan buku lainnya selain buku sekolah, karena inilah hobi Diana, membaca.
Dalam sebuah kegiatan Rohis Cinta mengenalnya untuk pertama kali, orangnya tinggi kurus berparas putih, Cinta menjulukinya sebagai Britney Spears nya sekolah, karena selain ia jago hafidz Quran, ia juga pandai menyanyi, mungkin karena basic nya adalah hafidzah ia jadi memiliki suara yang jernih. Tak heran juga kenapa bu Linda, guru kesenian mereka di sekolah mempercayakan Diana sebagai lead vocal pada grup musik sekolahnya baik paduan suara maupun untuk mewakili sekolah pada berbagai even antar sekolah.
Sudah tiga hari ini Cinta tidak bertemu dengan Diana, si Britney Spears, entah kenapa, ga biasanya kayak gini, dan akhirnya ia berinisiatif untuk menjenguknya kerumahnya di bilangan Cimindi, sekitar 5 km dari sekolah dan sekitar 10 km dari rumah.
Setelah mendapat ijin resmi dari sang abi, pada sekitar ba’da ashar berangkatlah Cinta ditemani oleh adiknya, Ica menuju kerumah Diana, sepanjang perjalanan dari rumah menuju kawasan disekitar Cimindi yang berlangsung selama 10 menit tersebut, tak hentinya kedua kaka beradik ini dibuat kagum oleh pemandangan yang indah, mereka naik angkot sebanyak dua kali, berhenti pas didepan stasiun kereta api Cimindi, terus melintasi rel dan menyusuri jalan setapak dipinggir sawah dan kolam milik warga sekitar, ada pula para petani yang sedang membajak sawah, ada pula yang hanya sekedar duduk-duduk dipinggir sungai sambil menenteng joran pancing berjajar sepanjang aliran sungai mengintip ikan yang lengah dan memakan umpannya. Pemandangan seperti ini sudah barang tentu tidak ada ditempat tinggalnya dulu, di Jakarta, jangankan mancing, untuk sekedar cari air jernih saja sudah susah payah. Mereka berjalan ditengah terik matahari sore yang makin lama makin buram saja.
Setelah mereka berjalan selama sekitar kurang lebih 10 menit, mereka masuk kesebuah kampung yang padat penduduknya, setelah bertanya  kesana-kemari, akhirnya mereka menemukan rumah Diana, rumah bercat biru langit itu tak begitu besar namun berkesan besar, mungkin karena sang pemilik rajin membersihkan berbagai macam sampah dan apapun yang menjadi rumah terlihat sangat kumuh dan kotor, beda halnya dengan para tetangganya yang memang rumahnya kecil dan sempit juga catnya banyak terkelupas, sehingga terkesan kumuh dan kotor, padahal kawasan tersebut sangatlah nyaman untuk ditinggali, ditimpali dengan suara kereta api yang lalu lalang, karena rumah tersebut tidaklah terlalu jauh dari rel kereta api, mereka sampai dirumah tersebut dengan perasaan puas, karena akhirnya Cinta tahu rumah si Britney Spears jago baca al-Quran ini berada.
“Assallamu’alaikkum,,,,” Cinta setengah berteriak didepan rumah tersebut, karena tak ada jawaban dari dalam, ia pun mengulang kembali sampai tiga kali, namun tetap hening, hingga akhirnya ada seorang tetangganya yang kebetulan lewat didepan mereka.
“maaf cari siapa ya?” tanyanya ramah
“maaf ini betul rumahnya Diana?” jawab Cinta sambil tak kalah ramahnya
“owh betul, ini pasti teman-temannya di sekolah ya? Kalian belum tahu ya? Kalo Diana itu,,,,” kata-katanya terputus. Cinta dan Ica menunggu lanjutan kalimat tersebut, dan,,,
“kalo Diana apa ya teh? Sakit? Dirumah sakit? Rumah sakit mana?” sergah Cinta yang tidak sabar menunggu lanjutan cerita dari si teteh tetangga diana tersebut, dia diam sejurus kemudian wajahnya berganti raut, dari ramah dengan senyum terparkir di bibirnya, kini semburat kesedihan muncul diwajahnya kemudian ia mendongakan wajahnya, kini ia melihat sebuah gundukan tanah merah jauh di belakang rumah yang dibatasi oleh sawah tersebut.
“dia sudah pulang dari rumah sakit, hanya saja kini tempatnya disana bukan lagi dirumah ini, tuh mamanya saja masih disana, ia begitu enggan beranjak dari batu nisan anaknya itu saking merasa bersalahnya pada Diana” si teteh itu menjelaskan panjang lebar bagaimana Diana meninggal setelah sebuah bis menyeruduknya diwarung tempat sang ibu berjualan, seandainya ibunya tidak menyuruhnya untuk gantian jaga warung di pinggir jalan itu, mungkin kini masih ada lantunan surat arrohman dikamar Diana, itulah yang menyebabkan ibunya enggan pulang kerumah. Ini bisa dipahami karena sebelumnya suami, atau ayahnya Diana juga sudah wafat tiga tahun yang lalu ditempat yang sama.
Kini giliran Cinta dan Ica yang melongo seakan tak percaya dengan apa yang mereka dengar tadi, namun satu hal, mereka melihat kearah belakang rumah yang luas itu memang ada sesosok perempuan duduk didepan sebuah pusara dengan tatapan mata kosong memandang batu nisan yang teronggok didepannya, ada dua gundukan tanah didepannya itu, ketika mereka mendekat tanpa disadari oleh si ibu tersebut, keduanya jongkok dan membacakan doa untuk Diana sang sahabat yang dianggapnya oleh Cinta sebagai saingan dalam hal hafidzah Quran, kini tiada lagi lantunan ayat suci Al-Quran dikelas mereka semerdu suara Britney Spears itu, kini tinggalah kenangan.
“bu yang tabah ya? Ini sudah taqdir Allah swt yang telah harus terjadi pada makhluk-Nya, jan dibuat sedih, justru itu yang paling tidak dikehendaki oleh almh Diana” kata Cinta menenangkan si ibu yang malah jadi menangis sambil melihat kearah mereka, kemudian Cinta dan Ica memapah beliau untuk pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke rumahnya yang tak seberapa jauh dari tempat tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKARA BIANTARA

SISINDIRAN