Novel CINTA bagian 6


6
BAYANGAN DARI MASA LALU
Hari ini  adalah hari libur, walaupun bukan hari Minggu, namun, karena ini tanggal merah, jadilah ini merupakan libur dadakan hampir diakhir pekan.
Seperti biasa setiap libur Cinta sekeluarga berkumpul dirumah hanya sekedar untuk mengisi hari libur mereka bergotong royong membersihkan sekitar tempat tinggal mereka, kini, giliran Cinta yang beres-beres tempat belajar mereka yang rapi karena sering dibereskan sampai rapi oleh Cinta dan Ica. Pada saat Cinta merapikan rak buku yang terletak disamping lemari bajunya, secara tidak sengaja ia menjatuhkan sesuatu yang berasal dari dalam sebuah buku, ketika ia mengambil lipatan kertas tersebut, ia kemudian membaca dan terpampanglah sebuah tulisan :
“dear Cinta,,,
Hari ini sungguh merupakan hari yang terindah dalam hidup gua, sebab tadi lo sempat jawab pertanyaan gua ke elo yang pernah gua lontarin ke elo saat itu.
Gua seneeeeeng,,, deh jadian ama loe, ga kebayang deh hari-hari gue tanpa kehadiran loe, pliiissss jangan berpisah lagi ya?
Gua sayang sama loe,,,,
Wajah loe, senyum lo, ceria lo, suara lo,,,,
I love u so much”
Dep,,,,!!!, seketika jantung Cinta seakan berhenti untuk beberapa saat, angannya kemudian terbang menerawang pada kisah waktu zaman kelas delapan SMP dulu di Jakarta, Indra adalah cinta pertamanya dan pacar pertamanya, sebuah kisah kasih yang dirangkai di sekolah yang tentu saja tak ada pengawasan dari guru dan orang tua, bahkan untuk ketemu saja mereka harus ngumpet-ngumpet karena kalo ketahuan, bisa-bisa ada yang kena serangan jantung nih.
Mereka pacaran sampai mereka berpisah karena Cinta pindah tempat tinggal, sedangkan Indra, ia tinggal di Jakarta bersama sejumlah kenangan bersamanya.
Kini Cinta berpindah pada buku yang lain, ia temukan beberapa helai surat yang pernah mampir padanya baik melalui teman atau diberikannya secara langsung.
“Cin,,, ngertiin gue dong, gue sayang banget ma loe,,,” Katanya menghiba ketika dia tahu Cinta akan pergi meninggalkannya dulu.
“ya kamu juga mesti ngertiin aku dong, ini kan bukan inginku untuk pindah, ini semua keinginan atasannya abi, ayolah mas Indra kan orangnya baik, ganteng, pintar, berbakat, pasti ada wanita lain yang tertarik padamu mas, kalo emang kita berjodoh, yakinlah mas, akan ada episode yang lain dari kisah hidup kita saat ini” Cinta berusaha membujuk Indra untuk menerima kenyataan bahwa  berpisah darinya adalah bukan akhir dari segalanya.
Cinta kini dapat memahami perasaan Indra yang memang sesuai dengan di suratnya ini amat menyayangi dirinya,  namun, dalam diri Cinta ada hal lain yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, sekolah, ya sekolah adalah tanggung jawab Cinta yang harus terus dia kejar demi cita-citanya untuk menjadi seorang dokter.
Di kertas yang lainnya kini ia temukan pula potongan sejarah hidupnya di jakarta, ia memberikan sebuah penebalan pada tulisan yang ada di kertas tersebut, ada beberapa kata yang ia ‘Stabillo’ tersebut antara lain sayang, hormat, respeck, dan Cita-cita. Kata-kata itulah yang menjadi penyemangat Cinta dalam setiap detak hidupnya kini sebagai bahan pijakan di masa yang akan datang.
Dan dengan cepat  ia bangkit dan meraih sebuah pulpen dan menuliskan sesuatu di atas kertas surat tersebut dengan kata yang mantap “Terima kasih telah datang dalam hidupku dan memberikan begitu banyak rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari keluargaku, semoga kita dihimpunkan Allah dalam sebuah ikatan suci, namun, bila kita tak berjodoh, disanalah kita belajar untuk saling menerima takdir kita masing-masing. Percayalah rasa itu masih ada dan semua akan indah pada waktunya”.  Dipergantian hari nan indah. Cinta
Dan waktupun terasa sangat cepat berlalu, kini hari telah berganti malam, suara-suara binatang malam dikejauhan mulai terdengar, serunai sang ratu malan telah di suarakan ditimpali suara binatang malam seakan menjadi alunan musik yang mengalun mengantar para penghuni bumi untuk beristirahat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKARA BIANTARA

SISINDIRAN